Survive Bersama Astrositoma Low Grade
![]() |
Hasil pemeriksaan MRI diatas merupakan hasil pemeriksaan MRI pasca operasi tanggal 08 Desember 1999 (Hasil CT Scan 1997 ternyata tercecer saat pindahan rumah) Sumber: dokumen pribadi |
Anugerah Itu Datang
Cerita ini sering kutulis di diary dan catatan kecil, memulai menulis di blog terasa berat. Mungkin belum ada niatan dan semangat untuk berbagi. Semoga dengan tulisan ini bermanfaat bagi yang sangat membutuhkan informasi tentang anugerah ini. Aku menimba ilmu di Diploma Analisis Kimia IPB angkatan 1995 dan saat padat-padatnya jadwal praktikum tahun kedua, mungkin faktor kelelahan, gizi yang kurang sebagai anak kost makan secukup dana yang dikirim orangtua, stress padatnya jadwal kuliah dan praktek yang menghabiskan energi sehingga muncul awal gejala-gejala si kecil yang bersarang di otakku. Tidak seperti biasanya, sehabis makan malam aku tertidur lebih dahulu dari teman-teman kost lainnya dikarena kelelahan.
Ketika bangun tidur, aku berkeinginan untuk ke kamar mandi. Namun, yang terjadi sebelum kakiku menjangkau kamar mandi, tiba-tiba aku terjatuh tidak sadarkan diri dan mengalami kejang seperti epilepsi kata teman-teman kost. Kejadian itu mengejutkan mereka yang sedang santai dikamar masing-masing. Mereka semua berpikir aku tidak menginformasikan tentang sakit yang dialami. Jangankan mereka, aku saja tidak tahu apa yang terjadi dengan diri ini.
Pasca kejadian kejang itu aku mengalami kelelahan yang luar biasa ditambah nyeri kepala yang parah. Kejadian kedua lebih menghebohkan suasana pagi hari, terjadi disaat bangun subuh berada di kamar mandi aku mengalami kejang kembali tanpa sadarkan diri dengan baju basah kuyup dikarena terjatuh di ember berisi penuh air. Teman-teman kost merasa risau dan aku tak mungkin berlama-lama tanpa mencari solusi mengatasi keluhan-keluhan ini.
Tanpa berpikir panjang aku memeriksakan diri ke rumah sakit PMI Bogor. Bercerita tentang keluhan yang aku alami, sering kejang disaat istirahat, memang sering mengalami sakit kepala tapi kuanggap sebagai kurang asupan atau dehidrasi. Untuk keseimbangan tubuh karena masih usia muda terasa normal saja. Atas saran sepupuku agar aku memeriksakan diri ke spesialis saraf, dokterpun langsung meminta pemeriksaan CT Scan.
Ini merupakan hal baru yang harus aku jalani termasuk konsultasi ke dokter tanpa pendamping walaupun saudara perempuanku berada di kota yang sama. Entah keberanian darimana pemeriksaan CT Scan dilakukan akhir tahun 1996, sebuah perangkat aneh dengan ruang lingkup kecil kita harus berbaring disana kurang lebih 30-60 menit memasuki lorong kecil dengan suara mesin yang sangat menjemukan mungkin menakutkan.
Hasil pemeriksaan CT Scan kurang lebih 2 atau 3 hari sudah bisa diambil, hasil pemeriksaan CT Scan langsung kubawa balik ke spesialis saraf yang namanya tidak bisa kuingat lagi mungkin efek dua kali operasi Kraniotomi. Dokterpun menjelaskan hasil pemeriksaan, bahwa ada massa atau Tumor bisa juga *aneurisma otak sangat berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian. Massa itu terletak pada lobus frontal parietal otak kanan. Dokter memberikan surat rujukan ke RSCM Jakarta, menyarankan aku segera kesana tanpa menunggu waktu yang lama.
Sepulang dari RS PMI bersamaan mogoknya transportasi kendaraan umum, dengan perasaan penuh gundah gulana aku manfaatkan dengan berjalan kaki sampai ke kost-an sambil merenungi kelanjutan hidup kedepan. Ada apa ini, mengapa harus begini dan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan itu muncul.
Alhamdulillah dengan rahmat Allah, aku bisa memahami ini adalah qadar Allah, SWT yang harus dijalani walau penuh dengan perjuangan. Berlanjut pemeriksaan ke RSCM yang dulu RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo yang ditemani saudara perempuanku. Beginilah RSUPN tempat berkumpulnya pasien rujukan dari seluruh Indonesia. Pemeriksaan dengan antrian dan pengurusan surat rujukan dengan banyak birokrasinya. Pemeriksaan di RSCM dengan rujukan ke spesialis bedah saraf, entah mengapa banyak pasien sekali dengan keluhan berhubungan dengan saraf. Tanpa banyak kata dokterpun mengatakan, segera lakukan operasi pengangkatan massanya dan bicarakan dengan orangtua di kampung.
Saat itu aku tidak langsung melakukan operasi karena mengikuti apa yang disepakati semua anggota keluarga untuk second opini. Tapi aku dibawa ke Bandung selain second opini, juga pemeriksaan ke pengobatan tradisional, entah bagaimana Allahlah sebaik-baik skenario. Semua pengobatan alternatif menolak membantu dan meminta untuk kembali ke dokter melakukan operasi, wallahu'alam mungkin saat itu kasus tumor otak masih langka. Akhirnya kembali ke RSCM, segera melakukan persiapan operasi dengan prosedur panjang plus antri ruangan.
Operasi Craniotomy dilakukan tanggal 13 Agustus 1997 oleh team dr. Samsul Ashari, yang aku ingat saat itu orang-orang sedang sibuk mengikuti kegiatan perlombaan memperingati hari kemerderkaan Negara kita Indonesia termasuk para medis dan para staff karyawan di RSCM. Operasipun berjalan dengan lancar dan sukses, aku langsung dilarikan ke ICU karena mengalami serang kejang.
Saat terbangun dari efek bius kepala terasa berat sekali dan tubuh menggigil karena kedinginan. Malam harinya aku mengalami demam, ditemani para medis yang bertugas memantau kondisi semua pasien di ICU. Tanggal 15 Agustus 1997 hasil pantauan kondisiku sudah stabil akhirnya dipindahkan ke ruangan perawatan (ini tidak sengaja ketemukan berkas-berkas lama berhubungan dengan operasi tertulis pindah ke ruang perawatan lengkap dengan obat-obatannya). Aku termasuk pasien yang kuat dan cepat pemulihan, sehingga diperbolehkan pulang ke rumah dilanjutkan kontrol seminggu pasca operasi.
![]() |
Sumber hasil pemeriksaan Patologi Anatomi: dokumen pribadi |
Pasca operasi tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium Patologi Anatomi (PA) tentang massa, baik nama, jenis, dan gradenya. Hasil PA pun keluar, alhamdulillah hasil PA menjelaskan massa ini"Astrocytoma low grade' anugerah indah dari sang Khalik.
Perjalanan panjangku terus berlanjut dengan mengonsumsi obat anti kejang Phenytoin 100mg (3x1) hari dan kontrol rutin dialihkan ke dokter spesialis saraf.
berlanjut sebelum operasi terakhir 2016 ...
* Aneurisma otak adalah pembesaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Penonjolannya akan terlihat seperti buah berry yang menggantung.
Komentar
Posting Komentar